Beristighfar 3 Kali

a. Adapun yang berpendapat bahwa istigfar setelah shalat fardhu yang bisa diamalkan hanya Astaghfirullah

berikut penjelasannya

Tambahan kata Astaghfirullah bersandar pada :

• Nama Lengkap : Abdur Rahman bin 'Amru bin Abi 'Amru

• Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

• Kuniyah : Abu 'Amru

• Nasab : alawza`iy

• Negeri semasa hidup : Syam

• Wafat : 157 H

Pendapat ulama :

Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani tsiqah jalil

Adz Dzahabi "syeikh islam, hafizh faqih zuhud"

Dengan keterangan di atas seorang perawi tentu tahu persis redaksi hadits dan dapat dipastikan bahwa kata Astaghfirullah menjadi pilihan satu-satunya, karena beliau adalah Tabi'ut Tabi'in kalangan tua.

b. Pendapat bahwa Astaghfirullah, adalah salah satu kalimat istigfar dan boleh mengamalkan kalimat yang bermakna istigfar lainya

Dalil 1

صحيح مسلم ٩٣١: …عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Shahih Muslim 931: … Dari Tsauban dia berkata: "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai shalat, beliau akan meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan do’a ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan, Maha Besar Engkau wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan."

قَالَ الْوَلِيدُ فَقُلْتُ لِلْأَوْزَاعِيِّ كَيْفَ الْاسْتِغْفَارُ قَالَ تَقُولُ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Kata Walid: maka kukatakan kepada Auza'i "Lalu bagaimana bila hendak meminta ampunan?" Jawabnya: 'Engkau ucapkan saja Astaghfirullah, Astaghfirullah."

Dalil 2

سنن النسائي ١٣٢٠: …حَدَّثَنِي شَدَّادٌ أَبُو عَمَّارٍ أَنَّ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Sunan Nasa'i 1320…Telah menceritakan kepadaku Syaddad Abu 'Ammar Bahwasannya nya Abu Asma Ar Rahabi menceritakan kepadanya Bahwasannya nya ia mendengar Tsauban -hamba sahaya Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam- Rasulullah Shallallahu 'Alahi Wa Sallam jika selesai shalat maka beliau beristighfar tiga kali, lalu bersabda: "Ya Allah, Engkau Maha Pemberi Selamat dan dari-Mu-lah keselamatan. Maha Suci Engkau wahai pemilik keluhuran dan kemuliaan."

Dalil 3

مسند أحمد ١٧٥٧٧: …عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَإِنِّي أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَأَسْتَغْفِرُهُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ فَقُلْتُ لَهُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَتُوبُ إِلَيْكَ اثْنَتَانِ أَمْ وَاحِدَةٌ فَقَالَ هُوَ ذَاكَ أَوْ نَحْوَ هَذَا

Musnad Ahmad 17577: …Dari seorang laki-laki sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah dan beristighfarlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat dan beristighfar kepada-Nya seratus kali setiap hari." Aku berkata:

"ALLAHUMMA INNII ASTAGHFIRUKA (Ya Allah aku meminta ampun pada-Mu), ALLAHUMMA INNII ATUUBU ILAIK (Ya Allah, aku bertaubat pada-Mu). Kedua-duanya atau hanya satu?" beliau bersabda: "Begitulah, atau yang semisalnya."

Dalil 4

سنن أبي داوود ١٢٩٦: …حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ بِلَالَ بْنَ يَسَارِ بْنِ زَيْدٍ مَوْلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُنِيهِ عَنْ جَدِّي أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنْ الزَّحْفِ

Sunan Abu Daud 1296: Telah menceritakan kepada Kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada Kami Hafsh bin Umar bin Murrah Asy Syanni, telah menceritakan kepadaku ayahku yaitu Umar bin Murrah, ia berkata: saya mendengar Bilal bin Yasar bin Zaid mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: aku mendengar ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku bahwa ia mendengar Rasulullah shallla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa yang mengucapkan: "ASTAGHFIRULLAAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH." (aku memohon ampun kepada Allah Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, yang Maha Hidup dan Yang terus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepadaNya). Maka dia pasti akan diampuni walaupun dia pernah lari dari medan pertempuran."

Dalil 1 Bahwa disamping sandaran ini bersifat sandaran kepada salah satu rawi yaitu Imam Al-Auzai kalimat Astaghfirullah ketika beliau menyampaikan tidak meneyertakan bahwa kalimat itu satu-satunya atau salah satunya dengan demikian menyebut satu satunya tidak dapat dipastikan bahwa satu-satunya adalah dari Nabi.

Dalil 1 dan 2 dalil pertama menunjukkan bahwa perintah dari Nabi untuk beristigfar serta jumlahnya dengan ada tambahan dari perawi sedangkan dalil kedua menunjukkan kalimat istigfar dengan jumlah dan tanpa ada kalimat istigfarnya

Dalil 3 dan 4 Bahwa ada dalil lain yang menunjukkan ragam kalimat istigfar yang sudah dapat dipastikan dari Nabi

c. Pendapat Kami

Dengan keterangan-keterangan yang telah disampaikan menunjukkan bahwa kalimat istigfar bisa dilakukan dengan ragam pilihan kalimat istigfar, baik itu Astaghfirullah, atau ALLAHUMMA INNII ASTAGHFIRUKA, atau ASTAGHFIRULLAAHAL LADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBU ILAIH, atau ASTAGHFIRULLAHAL ‘ADZIM ALLADZI LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUM WA ATUBU ILAIH atauyang lainya dengan tetap merujuk pada perintah nabi yang bermakna istigfar.