Berdiri Sebelum Takbiratul Ihram
A. PENGERTIAN BERDIRI SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM
Berdiri sebelum takbiratul ihram adalah posisi siap seseorang untuk shalat dengan sikap tegak berdiri dan menghadap kiblat.
Pengertian ini berdasarkan :
Dalil 1
…عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ …أَبُو قَتَادَةَ بْنُ رِبْعِيٍّ يَقُولُ …إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ اعْتَدَلَ قَائِمًا وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ…
Sunan Tirmidzi 280… dari Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; … Abu Qatadah bin Rib'i- ia berkata; …. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berdiri shalat selalu tegak dan berimbang lalu mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya.
Dalil 2 (QS. Al-Baqarah[2]: 144)
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidilharam itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Dalil 3
…عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ …فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ …
Shahih Bukhari 5782: …Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu … Selanjutnya beliau bersabda: 'Jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudlu', lalu menghadap ke arah kiblat…
Dalil 1 kalimat berdiri shalat selalu tegak dan berimbang menunjukkan berdiri dalam shalat harus tegak dan berimbang
Dalil 2 kalimat kami akan memalingkan kamu ke kiblat perintah dari Allah SWT dan Dalil 3 penegasan dari Rasulullah SAW ketika shalat harus menghadap kiblat.
Kesimpulan BERDIRI SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM adalah posisi wajah dan badan tegak berdiri berimbang menghadap kiblat
B. HUKUM BERDIRI SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM
Hukum berdiri sebelum takbiratul ihram adalah wajib bagi yang tidak memiliki udzur syar’i.
Dalilnya adalah sebagai berikut :
Dalil pertama (QS. Al-Baqarah [2]: 238)
…حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ…
Artinya :“Peliharalah semua shalat (mu), dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu…
Dalil kedua
…عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Shahih Bukhari 1050: …Dari 'Imrah bin Hushain Radiyallahu ‘Anhu berkata: Suatu kali aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan kepada Nabi ﷺ tentang cara shalat. Maka Beliau menjawab: "Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi badan."
Dengan demikian berdiri sebelum takbiratul ihram menjadi bagian dalam kaifiyat shalat dan hukumnya adalah wajib.
C. KAIFIYAT BERDIRI SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM
Kaifiyat berdiri sebelum takbiratul ihram adalah sebagai berikut :
“POSISI WAJAH MENGARAH KE MASJIDIL HARAM (KIBLAT/BAITULLAH/KA`BAH), POSISI BADAN TEGAK BERDIRI, POSISI TANGAN BERSIAP UNTUK TAKBIRATUL IHRAM YAITU MELABUHKAN KEDUANYA.
Rangkaiannya adalah sebagai berikut :
1) Posisi wajah mengarah masjidil haram (kiblat/baitullah/ka`bah)
2) Posisi badan berdiri tegak
3) Posisi tangan bersiap untuk takbiratul ihram yaitu melabuhkan ke bawah
Dalil-dalil rangkaian, kaifiyat berdiri sebelum takbiratul ihram
1) POSISI WAJAH MENGARAH MASJIDIL HARAM (KIBLAT/ BAITULLAH/ KA`BAH)
Dalil 1 (QS. Al-Baqarah[2]: 144)
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ…
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam…
Dalil 2
…عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ بَيْنَا النَّاسُ بِقُبَاءٍ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ إِذْ جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّأْمِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ
Shahih Bukhari 388: … 'Abdullah bin 'Umar berkata: Ketika orang-orang shalat subuh di Quba', tiba-tiba datang seorang laki-laki dan berkata: "Sungguh, tadi malam telah turun ayat kepada Rasulullah ﷺ, beliau diperintahkan untuk menghadap ke arah Ka'bah." Maka orang-orang yang sedang shalat berputar menghadap Ka'bah, padahal pada saat itu wajah-wajah mereka sedang menghadap negeri Syam. Mereka kemudian berputar ke arah Ka'bah.
Dalil 3 :
…عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ …إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ…
Shahih Bukhari 5782: Dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu … Selanjutnya beliau bersabda: 'Jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudlu', lalu menghadap ke arah kiblat…
Dalil 4 Al-Quran Al-Baqarah[2]: 115:
…وَلِلَّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ…
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalil 5
…عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُسَبِّحُ عَلَى ظَهْرِ رَاحِلَتِهِ حَيْثُ كَانَ وَجْهُهُ يُومِئُ بِرَأْسِهِ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَفْعَلُهُ
Shahih Bukhari 1040: …Dari Az Zuhriy berkata: telah mengabarkan kepada saya Salim bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar RA bahwa Rasulullah ﷺ mengerjakan shalat sunnah di atas punggung hewan tunggangannya ke arah manapun ia menghadap dengan cara memberi isyarat dengan kepala beliau. Dan Ibnu 'Umar RA juga melakukan hal yang demikian itu.
Dalil 1 kalimat palingkanlah mukamu kearah masjidil haram menunjukkan perintah ini dari Allah SWT yang bersifat wajib dalam shalat
Dalil 2 kalimat Maka orang-orang yang sedang shalat berputar menghadap Ka'bah, padahal pada saat itu wajah-wajah mereka sedang menghadap negeri Syam. Mereka kemudian berputar ke arah Ka'bah menunjukkan perintah menghadap kiblat adalah kewajiban, dan yang menghadap adalah keseluruhan badan, bukan hanya wajah
Dalil 3 kalimat lalu menghadap ke arah Kiblat ini perintah Rasulullah mempertegas wajibnya
Dalil 4 kalimat ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah menunjukkan bahwa mengarah kemana saja boleh dilakukan ketika shalat
Dalil 5 kalimat Rasulullah ﷺ mengerjakan shalat sunnah di atas punggung hewan tunggangannya ke arah manapun ia menghadap menunjukkan bahwa ternyata kearah mana saja ketika kita shalat bisa dilakukan dalam kondisi atau situasi tertentu (darurat)
Dengan keterangan-keterangan tersebut bahwa menghadap kiblat adalah salah satu syarat sah shalat, adapun mengenai bolehnya tidak menghadap kiblat dengan kondisi dan situasi tertentu adalah ketetapan yang bersifat kemudahan (rukhsoh) dari agama.
Kesimpulan POSISI WAJAH MENGARAH MASJIDIL HARAM (KIBLAT/BAITULLAH/KA`BAH) posisi wajah atau muka mengarah ke kiblat
2) POSISI BADAN TEGAK BERDIRI
Dalil 1 (QS. Al-Baqarah [2]: 238)
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
“Peliharalah semua shalat (mu), dan peliharalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.
Dalil 2
…حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ سَمِعْتُهُ وَهُوَ فِي عَشَرَةٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَدُهُمْ أَبُو قَتَادَةَ بْنُ رِبْعِيٍّ يَقُولُ …إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ اعْتَدَلَ قَائِمًا وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ…
Sunan Tirmidzi 280:…Telah menceritakan ktelah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin 'Atha` dari Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; "Aku mendengarnya -waktu itu ia berada diantara sepuluh sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, diantaranya adalah Abu Qatadah bin Rib'i- ia berkata…; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berdiri shalat selalu tegak dan berimbang lalu mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya.
Dalil 1 perintah dari Allah ketika shalat dengan berdiri
Dalil 2 menunjukkan ketika kita berdiri adalah tegak lurus dengan posisi seimbang
Dengan keterangan-keterangan yang telah disebutkan menjadi perhatian kita bersama bahwa tegak berdiri adalah salah satu kaifiyat yang Rasulullah ajarkan kepada kita guna mencapai kesempurnaan dan kekhusyuan shalat.
Kesimpulan POSISI BADAN TEGAK BERDIRI adalah posisi badan yang seimbang sehingga terlihat tegak
3) POSISI TANGAN BERSIAP UNTUK TAKBIRATUL IHRAM YAITU MELABUHKAN KE BAWAH
Posisi tangan ketika berdiri sebelum takbiratul ihram tidak ada penjelasan secara tekstual tetapi ketika akan takbiratul ihram ada perintah mengangkat tangan, dengan demikian mengangkat tangan berarti kondisi tangan akan diangkat artinya di bawah, karena tidak mungkin mengangkat tangan ke atas bila tangannya sudah di atas.
Dalil pertama :
…عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّهُ رَأَى مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ إِذَا صَلَّى كَبَّرَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ…
Shahih Muslim 588:…Dari Abu Qilabah bahwa dia melihat Malik bin Al-Huwairits apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya,…
Dalil kedua
…عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ لِلصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى تَكُونَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ ثُمَّ كَبَّر…
Shahih Muslim 587:… Dari Salim bin Abdullah bahwa Ibnu Umar berkata: "Rasululllah apabila mendirikan shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian bertakbir…
Dalil ketiga
Takbir dan mengangkat tangan dilakukan berbarengan
…عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ: " صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَبَّرَ رَفَعَ يَدَيْهِ مَعَ التَّكْبِيرِ…
Sunan Al-Kubra, II:240 No. 2312:…Dari Wail bin Hujr: Aku pernah shalat di belakang Rasulullah ﷺ, maka ketika beliau takbir, beliau mengangkat kedua tangannya berbarengan dengan takbir”…
Dari berbagai keterangan-keterangan tersebut dapat dipastikan sebelum takbiratul ihram posisi tangan siap untuk diangkat dari bawah (dilabuhkan ), ke atas
Kesimpulan POSISI TANGAN BERSIAP UNTUK TAKBIRATUL IHRAM YAITU MELABUHKAN KE BAWAH adalah posisi tangan yang mengikuti posisi badan berdiri tegak dan seimbang dan posisinya dilabuhkan di bawah dikarenakan akan diangkat ke atas
Dengan keterangan-keterangan yang telah disampaikan maka kaifiyat berdiri sebelum takbiratul ihram adalah : POSISI DAN BADAN BERDIRI TEGAK DAN BERIMBANG ARAHKAN KE MASJIDIL HARAM (KIBLAT/BAITULLAH/KA`BAH) DAN POSISI TANGAN BERSIAP UNTUK TAKBIRATUL IHRAM YAITU DILABUHKAN KE BAWAH