Adapun tentang perbedaan bacaan basmalah sir atau jahar pada bacaan shalat jahr
I. Bacaan basmalah sir pada shalat jahr
II. Bacaan basmalah dibaca jahr pada shalat jahr
III. Bacaan basmalah dibaca jahr atau sir pada shalat jahr adalah pilihan
IV. Pendapat kami
Berikut penjelasannya
Dalil 1
…عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ} الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }قَالَ اللَّهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي وَإِذَا …
Shahih Muslim 598 : … Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, … karena aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata: 'Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata: 'HambaKu memujiKu.'… "
Dalil 2
صحيح البخاري ٧٠١: حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانُوا يَفْتَتِحُونَ الصَّلَاةَ بِ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
Shahih Bukhari 701 : … dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW, Abu Bakar dan 'Umar RA, mereka memulai shalat dengan membaca: {ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN}.
Dalil 3
سنن النسائي ٨٩٧: …عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَجْهَرُ بِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sunan Nasa'i 897: …Dari Qatadah dari Anas dia berkata: "Aku shalat di belakang Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, serta Utsman RadliyAllahu'anhum, dan aku tidak mendengar salah seorang dari mereka mengeraskan bacaan 'Bismillahirrahmaanirrahiim.'"
Dalil 4
صحيح مسلم ٧٦٨: …عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَفْتِحُ الصَّلَاةَ بِالتَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةَ بِالْحَمْد لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Shahih Muslim 768: …Dari Aisyah radhiyAllahu'anha dia berkata: "Dahulu Rasulullah SAW membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'…
Dalil 5
سنن الترمذي ٢٢٧: …عَنْ ابْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ قَالَ سَمِعَنِي أَبِي وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ أَقُولُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَقَالَ لِي أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ إِيَّاكَ وَالْحَدَثَ قَالَ وَلَمْ أَرَ أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَبْغَضَ إِلَيْهِ الْحَدَثُ فِي الْإِسْلَامِ يَعْنِي مِنْهُ قَالَ وَقَدْ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَ أَبِي بَكْرٍ وَمَعَ عُمَرَ وَمَعَ عُثْمَانَ فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَدًا مِنْهُمْ يَقُولُهَا فَلَا تَقُلْهَا إِذَا أَنْتَ صَلَّيْتَ فَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Sunan Tirmidzi 227: …Dari Ibnu Abdullah bin Mughaffal ia berkata: Ayahku mendengarku ketika aku dalam shalat, ketika itu aku membaca, "BISMILLAAHIIR RAHMAANIR RAHIIM, lalu ayahku berkata: "Wahai anakku, engkau telah melakukan hal yang baru, jauhilah perkara baru!" Ia (ayahku) berkata: "Aku tidak pernah melihat seorang pun dari sahabat Rasulullah SAW membenci sesuatu selain perkara yang baru (diada-adakan) di dalam Islam." Ia berkata lagi, "Aku pernah shalat bersama Nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman, namun aku belum pernah melihat mereka mengucapkannya, maka janganlah engkau ucapkan itu. Jika engkau melaksanakan shalat maka bacalah, "ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN…
Dalil 6
Q.S. Al Hijr : 87
وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang
Dalil 7
…عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ{ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ
Shahih Bukhari 4658:… Dari Qatadah ia berkata: Anas pernah ditanya: "Bagaimanakah bacaan Nabi ﷺ?" Ia pun menjawab: "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: {BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM}. Anas menjelaskan: "Beliau memanjangkan bacaan 'BISMILLAH' dan juga memanjangkan bacaan 'ARRAHMAAN' serta bacaan 'ARRAHIIM.'"
Dalil 8
…عَنْ أَبُو سَلَمَةَ قَالَ: سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ: " أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَسْتَفْتِحُ بِالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَوْ: بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ؟ فَقَالَ: إِنَّكَ لَتَسْأَلُنِي عَنْ شَيْءٍ مَا أَحْفَظُهُ، وَمَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ قَبْلَكَ، قُلْتُ: أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي النَّعْلَيْنِ؟ قَالَ: نَعَمْ
Sunan Al Kubro Baihaqi 2:67, No: 2390: …Dari Abu Salamah ia berkata, Saya bertanya kepada Anas bin Malik :”Apakah Rasulullah ﷺ. membuka dengan “Alhamdulillahirobbil‘alamin” atau dengan "bismillaahirrahmaanirrahiim" Anas menjawab: Engkau bertanya mengenai sesuatu yang aku telah lupa, dan tidak ada yang bertanya mengenai itu selain kamu. Kemudian saya bertanya lagi, “Apakah Rasulullah ﷺ. shalat dengan memakai kedua sandalnya? Anas Menjawab : Ya”.
Dalil 9
سنن الدارقطني ١١٧٧: …عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا قَرَأْتُمِ: الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاقْرَءُوا: {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1]. إِنَّهَا أُمُّ الْقُرْآنِ , وَأُمُّ الْكِتَابِ , وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي , وَ {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] إِحْدَاهَا.
Sunan Al Kubra 2181 / Sunan Daruquthni 1177: … Dari Abu Hurairah, ia mengatakan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila kalian membaca alhamdu lillaah' maka bacalah 'Bismillaahir rahmaanir rahiim', sesungguhnya itu adalah Ummul Quran (induknya Al-Quran), Ummul Kitab (induknya Al Kitab), dan As-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), sedangkan 'Bismillaahir rahmaanir rahiim' adalah salah satunya',"
Dalil 10
سنن النسائي ٨٩٥: …عَنْ نُعَيْمٍ الْمُجْمِرِ قَالَ صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ… وَإِذَا سَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنِّي لَأَشْبَهُكُمْ صَلَاةً بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Sunan Nasa'i 895:.. dari Nu'aim Al Mujmir dia berkata: "Aku pernah shalat di belakang Abu Hurairah kemudian dia membaca: 'Bismillaahirrohmaanirrohiim',… Setelah selesai salam, dia berkata: 'Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, Aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah SAW dalam shalat
Dalil 11
قَالَ نَافِعٌ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ: " إِنَّهُ كَانَ لَا يَدَعُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ لِأُمِّ الْقُرْآنِ، وَالسُّورَةِ الَّتِي بَعْدَهَا
(Al Baghawy dalam Sarhus Sunnah, 3/57).: … Nafi’ mengatakan dari Ibn Umar Bahwasannya nya ia tidak pernah meninggalkan (membaca) "bismillaahirrahmaanirrahiim" untuk ummul Quran, dan untuk surat setelahnya…
Dalil 12
…عَنْ يَزِيدَ الْفَقِيرِ أَنَّهُ: سَمِعَ ابْنَ عُمَرَ، " قَرَأَ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ، ثُمَّ قَرَأَ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ،…
Artinya : …Dari Yazid Al-Faqir sesungguhnya ia mendengar Ibn Umar membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim", kemudian membaca Fatihatul Kitab, kemudian membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim" (untuk surat setelahnya). (Baihaqi dalam Ma’rifatus Sunan wal Atsar, 2/375).
Dalil 13
…عن سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ قَالَ : صَلَّيْتُ خَلْفَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَجَهَرَ بِ …(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ)
(Baihaqi dalam As Sunanul Kubro, 2/48 dan Ma’rifatus Sunan wal Atsar, 1/517).: …Dari Sa’id bin Abdurrahman bin Abza dari bapaknya ia berkata, “Saya shalat di belakang Umar bin Khatab dan ia menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim"…
Dalil 14
أَنَّ أَبَا بَكْرِ بْنَ حَفْصِ بْنِ عُمَرَ أَخْبَرَهُ , أَنَّ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَخْبَرَهُ , قَالَ: صَلَّى مُعَاوِيَةُ بِالْمَدِينَةِ صَلَاةً فَجَهَرَ فِيهَا بِالْقِرَاءَةِ فَلَمْ يَقْرَأْ {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] لِأُمِّ الْقُرْآنِ وَلَمْ يَقْرَأْهَا لِلسُّورَةِ الَّتِي بَعْدَهَا وَلَمْ يُكَبِّرْ حِينَ يَهْوِي حَتَّى قَضَى تِلْكَ الصَّلَاةَ فَلَمَّا سَلَّمَ نَادَاهُ مَنْ سَمِعَ ذَلِكَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ: يَا مُعَاوِيَةُ أَسَرَقْتَ الصَّلَاةَ أَمْ نَسِيتَ قَالَ: فَلَمْ يُصَلِّ بَعْدَ ذَلِكَ إِلَّا قَرَأَ {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] لِأُمِّ الْقُرْآنِ وَلِلسُّورَةِ الَّتِي بَعْدَهَا وَكَبَّرَ حِينَ يَهْوِي سَاجِدًا ". كُلُّهُمْ ثِقَاتٌ
Sunan Ad-Daruqutni, 2/83: …Bahwasannya nya Abu Bakar bin hafs bin Umar telah memberi kabar, Bahwasannya nya Anas bin Malik telah memberi kabar ia berkata, “Mu’awiyah shalat di Madinah dan menjaharkan bacaannya dan ia tidak membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim" (Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan tidak membacanya untuk surat setelahnya dan tidak mengucapkan takbir ketika hendak sujud sampai selesai shalat. Setelah mengucapkan salam, mendengar seperti itu para sahabat dari Muhajirin dan Anshor menyerunya dari tempatnya masing-masing, “Hai Mu’awiyah, Engkau telah mencuri shalat atau lupa? Anas berkata, “maka Mu’awiyah setelah itu tidak shalat melainkan membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim"(Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan untuk surat setelahnya dan mengucapkan takbir ketika hendak sujud. (rawi-rawinya semuanya tsiqot).
Dalil 15
…عَنِ الْأَزْرَقِ بْنِ قَيْسٍ، أَنَّهُ قَالَ: «صَلَّيْتُ خَلْفَ ابْنِ الزُّبَيْرِ، فَقَرَأَ فَجَهَرَ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ»
Sunan Al Baihaqi Al Kubro, 2/49, dan Ma’rifatus Sunan wal Atsar, 2/376... Dari Azraq bin qais bahwanya ia telah berkata, “Saya shalat di belakang Ibn Zubair kemudian ia membaca dan menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim"…
Dalil 16
…وَقَالَ الشَّيْخُ أَحْمَدُ: وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ، يَفْعَلُهُ، وَكَانَ يُشَبَّهُ فِي حُسْنِ الصَّلَاةِ بِأَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ، وَكَانَ عَنْهُ أَخَذَهَا…
Ma’rifatus Sunan wal Atsar, 2/376: …Dan berkata Syaikh Ahmad : Abdullah bin Zubair melakukannya dan dia dalam bagusnya shalat menyerupai Abu Bakar dan ia mengambil (cara shalat) darinya…
Dalil 17
…عَنْ عَمَّارَةَ : أَنَّ عِكْرِمَةَ كَانَ لَا يُصَلِّي خَلْفَ مَنْ لَا يَجْهَرُ بِ …{بسم الله الرحمن الرحيم}
Ma’rifatus Sunan wal Atsar, 1/522: …Dari ‘Amarah, Bahwasannya nya Ikrimah tidak mau shalat di belakang orang yang tidak menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim”
Dalil 18
…عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ:كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَرَأَ: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، هَزِئَ مِنْهُ الْمُشْرِكُونَ، وَقَالُوا: مُحَمَّدٌ يَذْكُرُ إِلَهَ الْيَمَامَةِ، وَكَانَ مُسَيْلِمَةُ يَتَسَمَّى الرَّحْمَنَ فَلَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الآيَةُ أُمِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لا يَجْهَرَ بِهَا.
HR. Thabrani dalam Al Mu’jamul Kabir, 10/132; Mushannaf Ibn Abi Syaibah, 2/441).: …Dari Ibn Abbas ia berkata : Adalah Rasulullah ﷺ. ketika membaca “BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”, orang-orang musyrik memperolok-oloknya. Mereka mengatakan, “Muhammad menyebut-nyebut tuhan Yamamah”, dan dia adalah Musailamah menamai dirinya ar rahman. Ketika turun ayat {وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا }., Rasulullah ﷺ. diperintahkan untuk tidak menjaharkannya.
Untuk mempermudah memahaminya mari kita perhatikan inti dari 18 dalil yang telah disebutkan.
Dalil 1 kalimat'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata: 'Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata: 'HambaKu memujiKu.'… "
Dalil 2 kalimat dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW, Abu Bakar dan 'Umar RA, mereka memulai shalat dengan membaca: {ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN}.
Dalil 3 kalimat dari Qatadah dari Anas dia berkata: "Aku shalat di belakang Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, serta Utsman RadliyAllahu'anhum, dan aku tidak mendengar salah seorang dari mereka mengeraskan bacaan 'Bismillahirrahmaanirrahiim
Dalil 4 kalimat dari Aisyah radhiyAllahu'anha dia berkata: "Dahulu Rasulullah SAW membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'
Dalil 5 kalimat dari Ibnu Abdullah bin Mughaffal ia berkata: Ayahku mendengarku ketika aku dalam shalat, ketika itu aku membaca, "BISMILLAAHIIR RAHMAANIR RAHIIM, lalu ayahku berkata: "Wahai anakku, engkau telah melakukan hal yang baru, jauhilah perkara baru!" Ia (ayahku) berkata: "Aku tidak pernah melihat seorang pun dari sahabat Rasulullah SAW membenci sesuatu selain perkara yang baru (diada-adakan) di dalam Islam." Ia berkata lagi, "Aku pernah shalat bersama Nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman, namun aku belum pernah melihat mereka mengucapkannya, maka janganlah engkau ucapkan itu. Jika engkau melaksanakan shalat maka bacalah, "ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN
Dalil 6 kalimat Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang
Dalil 7 kalimat Dari Qatadah ia berkata: Anas pernah ditanya: "Bagaimanakah bacaan Nabi ﷺ?" Ia pun menjawab: "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: {BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM}. Anas menjelaskan: "Beliau memanjangkan bacaan 'BISMILLAH' dan juga memanjangkan bacaan 'ARRAHMAAN' serta bacaan 'ARRAHIIM
Dalil 8 kalimat Dari Abu Salamah ia berkata, Saya bertanya kepada Anas bin Malik :”Apakah Rasulullah ﷺ. membuka dengan “Alhamdulillahirobbil ‘alamin” atau dengan "bismillaahirrahmaanirrahiim" Anas menjawab: Engkau bertanya mengenai sesuatu yang aku telah lupa
Dalil 9 kalimat dari Abu Hurairah, ia mengatakan "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila kalian membaca alhamdu lillaah' maka bacalah 'Bismillaahir rahmaanir rahiim', sesungguhnya itu adalah Ummul Qur‟an (induknya Al-Quran), Ummul Kitab (induknya Al Kitab), dan As-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), sedangkan 'Bismillaahir rahmaanir rahiim' adalah salah satunya'
Dalil 10 kalimat dari Nu'aim Al Mujmir dia berkata: "Aku pernah shalat di belakang Abu Hurairah kemudian dia membaca: 'Bismillaahirrohmaanirrohiim',… Setelah selesai salam, dia berkata: 'Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, Aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah SAW dalam shalat
Dalil 11 kalimat Nafi’ mengatakan dari Ibn Umar Bahwasannya nya ia tidak pernah meninggalkan (membaca) "bismillaahirrahmaanirrahiim" untuk ummul Quran, dan untuk surat setelahnya
Dalil 12 kalimat Dari Yazid Al-Faqir sesungguhnya ia mendengar Ibn Umar membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim", kemudian membaca Fatihatul Kitab, kemudian membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 13 kalimat Dari Sa’id bin Abdurrahman bin Abza dari bapaknya ia berkata, “Saya shalat di belakang Umar bin Khatab dan ia menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 14 kalimat Bahwasannya Anas bin Malik telah memberi kabar ia berkata, “Mu’awiyah shalat di Madinah dan menjaharkan bacaannya dan ia tidak membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim" (Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan tidak membacanya untuk surat setelahnya dan tidak mengucapkan takbir ketika hendak sujud sampai selesai shalat. Setelah mengucapkan salam, mendengar seperti itu para sahabat dari Muhajirin dan Anshor menyerunya dari tempatnya masing-masing, “Hai Mu’awiyah, Engkau telah mencuri shalat atau lupa? Anas berkata, “maka Mu’awiyah setelah itu tidak shalat melainkan membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim"(Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan untuk surat setelahnya dan mengucapkan takbir ketika hendak sujud.
Dalil 15 kalimat Dari Azraq bin Qais bahwanya ia telah berkata, “Saya shalat di belakang Ibn Zubair kemudian ia membaca dan menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 16 kalimat Dan berkata Syaikh Ahmad : Abdullah bin Zubair melakukannya dan dia dalam bagusnya shalat menyerupai Abu Bakar dan ia mengambil (cara shalat) darinya
Dalil 17 kalimat Dari ‘Amarah, Bahwasannya nya Ikrimah tidak mau shalat di belakang orang yang tidak menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 18 kalimat Dari Ibn Abbas ia berkata : Adalah Rasulullah ﷺ. ketika membaca “BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”, orang-orang musyrik memperolok-oloknya. Mereka mengatakan, “Muhammad menyebut-nyebut tuhan Yamamah”, dan dia adalah Musailamah menamai dirinya ar rahman. Ketika turun ayat {وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا}., Rasulullah ﷺ. diperintahkan untuk tidak menjaharkannya.
I. Penjelasan pendapat Bacaan basmallah sir pada shalat jahr
Dalil 1, 2, 3 dan 4 menunjukkan bahwa Abu Hurairah menerangkan bahwa Allah SWT membagi Al-Fatihah dalam dua bagian dimulai dari alhamdulillah, kemudian diperkuat dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW, Abu Bakar dan 'Umar Ra, mereka memulai shalat dengan membaca: {ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN}, kemudian Anas mempertegas dengan kalimat Aku shalat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, serta Utsman RA, dan aku tidak mendengar salah seorang dari mereka mengeraskan bacaan 'Bismillahirrahmaanirrahiim, artinya permulaan alhamdulillah yang dimaksud adalah dengan bismillah.. tetapi dengan tidak mengeraskanya (jahr), kemudian dari Aisyah radhiyAllahu'anha dia berkata: "Dahulu Rasulullah SAW membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin, semakin mempertegas bahwa Al-Fatihah dimulai dari bismillah tetapi tidak jahr, kecuali pada kalimat alhamdulillah dan seterusnya.. terakhir dari Ibnu Abdullah bin Mughaffal, dari ayahnya bahwa "Aku pernah shalat bersama Nabi SAW, Abu Bakar, Umar dan Utsman, namun aku belum pernah melihat mereka mengucapkannya, maka janganlah engkau ucapkan itu. Jika engkau melaksanakan shalat maka bacalah, "ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, dan mneyatakan bahwa bila dikeraskan dari bismillah.. itu adalah sesuatu yang baru (bid`ah), sementara mengenai Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang berarti bahwa Alhamdulillahirabbilalamin ayat 1, Arrahmanirahim ayat 2, dan seterusnya.. (Syaih Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, sifat shalat Nabi SAW hal 181) dari keterangan-keterangan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan bahwa membaca Al-Fatihah Ketika shalat dimulai dari bismillah.. dengan tidak mengeraskanya.
Mari perhatikan pendapat Ulama
Imam Ahmad bin Hambal tidak ada perselisihan mengenai riwayat mengeraskan bacaan basmalah sebagai sesuatu yang tidak disunnatkan. (Al-Mughni: 2/34)
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni: 1/346 “Dan ini menunjukkan bahwa Beliau –ﷺ– tidak menyebutkan bacaan “Bismillahirrahmaanirrahiim” dan beliau tidak membacanya secara Jahar. Adapun hadits Abu Hurairah yang mereka berdalil dengannya, tidaklah menunjukkan bahwa Beliau –ﷺ– membacanya secara Jahar, dan hal itu tidaklah menutup kemungkinan bahwa (Abu Hurairah) mendengar dari Beliau –ﷺ– ketika membacanya secara Sirr, sebagaimana mendengar do’a istiftah dan isti’adzah dari Nabi –ﷺ– sedangkan keduanya dibaca secara Sirr. Dan sungguh Abu qotadah telah meriwayatkan; “Bahwa dahulu Nabi –ﷺ– ketika shalat dhuhur terkadang memperdengarkan bacaan ayat kepada mereka.” (Muttafaqun ‘alaih) Dan seluruh hadits yang mengkabarkan tentang jahar adalah hadits Dla’if (lemah); karena perawinya adalah perawi hadits membaca secara pelan, dan sanad (jalur riwayat hadits) membaca secara pelan adalah sanad yang shahih tanpa ada perselisihan didalamnya, maka hal itu menunjukkan lemahnya perawi bacaan Jahar. Dan sungguh telah sampai kepadaku bahwa Ad-Daruquthni berkata: “tidaklah terdapat satupun hadits shahih didalam mengeraskan (bacaan basmalah).”
Ibnu Taimiyah Dalam Kitab Shifat Ash-Shalah min Syarh Al-‘Umdah karya, hlm. 105 “Yang sesuai sunnah, basmalah dibaca sebelum surat Al Fatihah dan bacaan tersebut dilirihkan (tidak dikeraskan).
II. Penjelasan bacaan basmalah dibaca jahr pada shalat jahr
Untuk mengetahui pendapat secara utuh mari kita perhatikan pernyataan sahabat Abu Hurairah dan sahabat Anas serta sahabat-sahabat yang lain, berikut keterangannya :
Sahabat Abu Hurairah
Dalil 1 no 1 bahwa Allah SWT membagi Al-Fatihah dalam dua bagian dimulai dari alhamdulillah, menunjukkan sebuah keterangan yang tidak menunjukkan dengan pasti bahwa bismillah.. bukan bagian dari Al-Fatihah
Dalil 2 no 9 kalimat dari Abu Hurairah, ia mengatakan "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila kalian membaca alhamdu lillaah' maka bacalah 'Bismillaahir rahmaanir rahiim', sesungguhnya itu adalah Ummul Quran (induknya Al Qur‟an), Ummul Kitab (induknya Al Kitab), dan As-Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang), sedangkan 'Bismillaahir rahmaanir rahiim' adalah salah satunya' menunjukkan bahwa nama lain surat Al-Fatihah adalah alhamdulillah… sekaligus sebagai penerjemah bahwa aisyah Ra (no 4) Ketika menyatakan dimulai dari alhamdulillah yang dimaksud adalah Al-Fatihah yang dimulai dari bismillah…kemudian sebagai penegasan bahwa yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang, ( no 7) dimulai dari bismillah…
Dalil 3 no 10 dari Nu'aim Al Mujmir dia berkata: "Aku pernah shalat di belakang Abu Hurairah kemudian dia membaca: 'Bismillaahirrohmaanirrohiim',… Setelah selesai salam, dia berkata: 'Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, Aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah SAW dalam shalat, menunjukkan dengan jelas bahwa Al-Fatihah dimulai dari bismillah… adalah kaifiyat dari Rasulullah SAW demikian sampai Abu Hurairah menyatakan Aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah SAW dalam shalat
Kesimpulan Abu Hurairah yakin bismillah.. dibaca jahr pada permulaan Al-Fatihah adalah kaifiyat yang Rasulullah SAW lakukan pada shalat jahr.
Sahabat Anas bin Malik
Pernyaataan
Bahwa bismillah… tidak dibaca (no 2) dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW, Abu Bakar dan 'Umar RA, mereka memulai shalat dengan membaca: {ALHAMDU LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN}.
bahwa bismillah… di baca tetapi pelan (no3) dari Anas dia berkata: "Aku shalat di belakang Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, serta Utsman Radliyallahu'anhum, dan aku tidak mendengar salah seorang dari mereka mengeraskan bacaan 'Bismillahirrahmaanirrahiim
Bahwa bismillah… dibaca jahr sebagai bagian dari Al-Fatihah (No 7) Anas pernah ditanya: "Bagaimanakah bacaan Nabi ﷺ?" Ia pun menjawab: "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: {BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM}. Anas menjelaskan: "Beliau memanjangkan bacaan 'BISMILLAH' dan juga memanjangkan bacaan 'ARRAHMAAN' serta bacaan 'ARRAHIIM
Bahwa bismillah… harus dibaca jahr, dengan menegur sahabat lain yaitu Mu’awiyah (no 14) Anas bin Malik telah memberi kabar ia berkata, “Mu’awiyah shalat di Madinah dan menjaharkan bacaannya dan ia tidak membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim" (Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan tidak membacanya untuk surat setelahnya dan tidak mengucapkan takbir ketika hendak sujud sampai selesai shalat. Setelah mengucapkan salam, mendengar seperti itu para sahabat dari Muhajirin dan Anshor menyerunya dari tempatnya masing-masing, “Hai Mu’awiyah, Engkau telah mencuri shalat atau lupa? Anas berkata, “maka Mu’awiyah setelah itu tidak shalat melainkan membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim"(Al Fatihah ayat 1) untuk ummul Quran dan untuk surat setelahnya dan mengucapkan takbir ketika hendak sujud.
Menunjukkan bahwa sahabat Anas memberikan keterangan-keterangan yang kontradiktip satu dengan yang lainnya, tetapi sebagai bagian dari keyakinan akan adilnya para sahabat maka kita perhatikan dalil 18 Dari Ibn Abbas ia berkata : Adalah Rasulullah ﷺ. ketika membaca “BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM”, orang-orang musyrik memperolok-oloknya. Mereka mengatakan, “Muhammad menyebut-nyebut tuhan Yamamah”, dan dia adalah Musailamah menamai dirinya ar rahman. Ketika turun ayat {وَلاَ تَجْهَرْ بِصَلاَتِكَ وَلاَ تُخَافِتْ بِهَا}., Rasulullah ﷺ. diperintahkan untuk tidak menjaharkannya
dengan keterangan ini kami berkesimpulan bahwa Rasulullah dan para sahabat pernah men sir kan bismillah.. Ketika ada illat (alasan), sementra itu dalam qaidah fiqh disebutkan
الحكم يدور مع علة وجوداً وعدماً
"Hukum itu berputar pada ada tidaknya illat”
Dengan demikian hukum men sir kan bacaan bismillah… berlaku bila ada illat (alasan).
Sebagai penguat pendapat ini mari perhatikan pernyataan-pernyataan sahabat lain dan generasi setelahnya yang diantaranya :
Dalil 11 kalimat Nafi’ mengatakan dari Ibn Umar Bahwasannya nya ia tidak pernah meninggalkan (membaca) "bismillaahirrahmaanirrahiim" untuk ummul Quran, dan untuk surat setelahnya
Dalil 12 kalimat Dari Yazid Al-Faqir sesungguhnya ia mendengar Ibn Umar membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim", kemudian membaca Fatihatul Kitab, kemudian membaca "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 13 kalimat Dari Sa’id bin Abdurrahman bin Abza dari bapaknya ia berkata, “Saya shalat di belakang Umar bin Khatab dan ia menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 15 kalimat Dari Azraq bin qais bahwanya ia telah berkata, “Saya shalat di belakang Ibn Zubair kemudian ia membaca dan menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalil 16 kalimat Dan berkata Syaikh Ahmad : Abdullah bin Zubair melakukannya dan dia dalam bagusnya shalat menyerupai Abu Bakar dan ia mengambil (cara shalat) darinya
Dalil 17 kalimat Dari ‘Amarah, Bahwasannya nya Ikrimah tidak mau shalat di belakang orang yang tidak menjaharkan "bismillaahirrahmaanirrahiim
Adapun tentang dalil 5 Sunan Tirmidzi 227: … membaca, "BISMILLAAHIIR RAHMAANIR RAHIIM, lalu ayahku berkata: "Wahai anakku, engkau telah melakukan hal yang baru…
Pada sanadnya ada rawi yang tidak dikenal yaitu :
Nama Lengkap : Yazid bin 'Abdullah bin Mughaffal
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kunyah :
Negeri semasa hidup :
Wafat :
Tidak ada komentar Ulama
Nashiruddin Al Albani dla’if dan Abu Thahir Zubair Ali Zai dla’if
Kesimpulan keterangan sahabat Anas Menunjukkan adanya kontradiksi antara satu keterangan dengan keterangan berikutnya, tetapi dengan adanya dalil illat (alasan) kenapa bacaan bismillah di pelankan maka kita terhindar dari menunjukkan sahabat Anas memberikan keterangan satu dengan yang lain kontradiksi, dan hujjah dari Abu Hurairah dengan keyakinanya 'Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, Aku adalah orang yang paling menyerupai Rasulullah SAW dalam shalat, menjadi sumber utama bahwa Rasulullah diyakini menjahrkan bismillah…ditambah dengan keterangan-ketrangan sahabat yang lain serta generasi setelahnya meyakinkan kita bahwa pada shalat jahr, Rasulullah SAW menjahrkan bismillah.. karena bagian dari tujuh ayat Al-Fatihah.
Mari perhatikan pendapat Ulama
Syaikh Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, “Membaca basmalah dengan suara keras adalah pendapat yang ditegaskan dan dipilih oleh para imam ahli hadits, mereka Menyusun Buku tentang masalah ini, seperti Muhammad bin Nashr Al Marwazi, Abu Bakr bin Khuzaimah, Abu Hatim bin Hibban, Abu Al Hasan Ad-Daraquthni, Abu Abdullah Al Hakam, Abu Bakr Al Baihaqi, Al Khatib, dan Abu Umar bin Abdul Barr. Syarah al Muhadzdzab 3/642
Imam Nawawi dalam Syarah Al-Muhadzdzab 3/641 mengatakan : Telah disebutkan sebelumnya bahwa madzhab kami adalah dianjurkan mengeraskan bacaan basmalah bersamaan dengan Al-Fatihah dan surah-surah lain yang dibaca dengan suara keras. Hukum mengeraskan bacaan Basmalah sama seperti hukum mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan Surah.
Dewan Hisbah dalam Ikhtisar vol 2 hal 11 no 3 bekesimpulan : Menjaharkan Basmalah juga diriwayatkan oleh shahabat yang lain dan mereka tidak saling menyalahi. Diantaranya riwayat Abu Hurairah secara marfu’ dan mauquf. Sedangkan dia orang yang paling Hafal dan shahabat Nabi SAW. Yang datang belakangan. Dengan demikian, menjaharkan basmalah merupakan akhir amalan Nabi SAW.
III. Bacaan basmalah dibaca jahr atau sir pada shalat jahr adalah pilihan
Berikut pendapat Ulama
Ash-Shan’ani “ Pendapat yang lebih dekat kepada kebenaran adalah Bahwasannya nya Nabi ﷺ membaca basmalah secara jahar kadang-akadang, dan membaca dengan pelan di waktu lain”. ( Subulussalam : 2/104)
Syaikh bin Baz “Kami tidak mengetahui ada hadits yang shahih dan sharih mengenai mengeraskan basmalah yang menunjukkan atas itu. Namun dalam hal ini luas dan mudah, tidak seyogiyannya dijadikan bahan pertikaian. Jika imam mengeraskan basmalah di suatu saat supaya makmum tahu bahwa ia membacanya hal ini tidak apa-apa, namun yang lebih utama dan yang lebih sering adalah membacanya dengan pelan sebagai bentuk pengamalan terhadap hadits-hadits yang shahih “ ( Fatawa Islamiyyah : 1/479)
A Hasan dalam Soal Jawab hal 103 berkesimpulan “Riwayat-riwayat yang menerangkan Nabi baca bismillah dengan nyaring itu, sungguhpun ada yang lemah, dan boleh jadi satu-satunya lemah tetapi sejumlahnya tak dapat ditolak baik ! kalau kita tolak bacaan dengan nyaring lantaran riwayatnya yang begitu banyak dianggap lemah, wajib kita tolak pula bacaan tidak nyaring, karena riwayat-riwayatnya juga lemah, dan tidak banyak seperti yang nyaring itu.maka apabila ditolak dua-dua riwayat, tinggalah urusan bismillah itu dengan tidak berdalil. Diwaktu itu, terpaksa kita Kembali kepada asal yaitu membaca Al-Fatihah dengan memakai bismillah. Lantaran bismillah sudah memang tertulis dipermulaan satu satu surah.adapun hukum nyaring tidaknya itu, terturut Al-Fatihah saja sedang tentang Al-Fatihah itu tidak ada tegas keterangan mewajibkan kita membaca dengan nyaring, yakni boleh kita baca dengan nyaring, boleh tidak, dan boleh nyaring sebagian dan perlahan sebagian pendeknya, Al-Fatihah dan bismillah yang termasuk dibilangan Al-Fatihah itu, wajib dibaca, maupun dengan nyaring ataupun tidak.
IV. Pendapat kami
Setelah menelaah beberapa pendapat kami cenderung kepada pendapat no 2 yaitumenjahrkan bismillah… pada shalat jahr adalah sesuai dengan pengamalan akhir dari Rasulullah SAW kemudian para sahabat dan generasi setelahnya, dikarenakan bismillah.. bagian dari 7 ayat yang diulang-ulang.