Adapun tentang ikhtilaf posisi kaki dalam sujud dirapatkan atau direnggangkan, dalam masalah ini terdapat dua pendapat

I. Ketika sujud antara kaki kanan dan kaki kiri lurus dirapatkan

II. Ketika sujud antara kaki kanan dan kaki kiri lurus direnggangkan.

III. Pendapat kami

Berikut dalil dan penjelasan

Dalil 1

فَقَدْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً مِنَ الْفِرَاشِ فَالْتَمَسْتُهُ فَوَقَعَتْ يَدِي عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ وَهُمَا مَنْصُوبَتَانِ…

Shahih Muslim 751: … “Saya kehilangan Rasulullah Shallallahu ’alaihi wasallam pada suatu malam ditempat tidur, lalu sayapun mencarinya dengan meraih-raih tanganku (karena gelap), hingga tanganku menyentuh kedua telapak kakinya, sedangkan ia dalam sujud, kedua kakinya tersebut ditegakkan…

Dalil 2

صحيح ابن خزيمة ٦٥٤: حَدَّثَنِي عُمَارَةُ بْنُ غَزِيَّةَ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا النَّضْرِ يَقُولُ: سَمِعْتُ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ يَقُولُ: قَالَتْ عَائِشَةُ زَوْجِ النَّبِيِّ: فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ مَعِي عَلَى فِرَاشِي، فَوَجَدْتُهُ سَاجِدًا رَاصًّا عَقِبَيْهِ…

Shahih Ibnu Khuzaimah 654: Umarah bin Ghaziah menceritakan kepadaku, ia berkata, aku mendengar Abu An-Nadhr berkata, aku mendengar Urwah bin Zubair berkata, Aisyah isteri Rasulullah berkata, “Aku kehilangan jejak Rasulullah SAW dan aku masih berada di atas tempat tidurku. Aku mendapati beliau sedang melakukan sujud dengan merapatkan kedua tumit

Dalil 3

….ثُمَّ اعْتَدِلْ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ فَاعْتَدِلْ سَاجِدًا…

Sunan at-Tirmidzi 278 … Dari Rifa’ah bin Rafi Kemudian tegak luruslah dalam keadaan berdiri, lalu sujud dan luruskan (sujudnya)…

Dalil 4

… وَإِذَا سَجَدَ فَرَّجَ بَيْنَ فَخِذَيْهِ غَيْرَ حَامِلٍ بَطْنَهُ عَلَى شَىْءٍ مِنْ فَخِذَيْهِ ….

Abu daud 627… dari Abu Humaid dengan hadits seperti ini, katanya: "Apabila beliau sujud, beliau merenggangkan kedua pahanya tanpa memikul beban perutnya."…

Dalil 5

kesaksian Abdurrahman seorang tabi’in yang salat dibelakang 80 sahabat

عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ أَبِي فِي الْمَسْجِدِ، فَرَأَى رَجُلًا صَافًّا بَيْنَ قَدَمَيْهِ، فَقَالَ: أَلْزَقَ إِحْدَاهُمَا بِالْأُخْرَى، لَقَدْ رَأَيْتُ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، مَا رَأَيْتُ أَحَدًا مِنْهُمْ فَعَلَ هَذَا قَطُّ

HR. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, 2/109 … “dari ‘Uyainah bin Abdirrahman ia berkata, pernah aku bersama ayahku di masjid. Ia melihat seorang lelaki yang shalat dengan merapatkan kedua kakinya. Ayahku lalu berkata, ‘orang itu menempelkan kedua kakinya, sungguh aku pernah melihat para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam shalat di masjid ini selama 18 tahun dan aku tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang melakukan hal ini.

Dalil 6

صحيح البخاري ٧٨٥: …فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلَا قَابِضِهِمَا وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ…

Shahih Bukhari 785: Maka berkatalah Abu Hamid As Sa'idi: "Aku adalah orang yang paling hafal dengan shalatnya Rasulullah SAW, … , dan dalam posisi sujud itu beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke arah kiblat...

Penjelasan pertama

I. Ketika sujud antara kaki kanan dan kaki kiri lurus dirapatkan

Dalil 1 kalimat lalu sayapun mencarinya dengan meraih-raih tanganku (karena gelap), hingga tanganku menyentuh kedua telapak kakinya, sedangkan ia dalam sujud, kedua kakinya tersebut ditegakkan menunjukkan tangannya menyentuh kedua telapak kakinya yang sedang ditegakkan saat dia sujud. Satu tangan tidak akan menyentuh kedua telapak kaki kecuali kalau keduanya dalam keadaan rapat

Dalil 2 kalimat Aku mendapati beliau sedang melakukan sujud dengan merapatkan kedua tumit memperjelas pendapat ini.

Adapun tentang pembicaraan rawi pada dalil 2, berikut penjelasannya

Nama : Yahya bin Ayyub al-Ghafiqi

Imam Abu Dawud : “Laisa bihi Ba’tsun”

Yahya bin Ma’in : “Shalih” pada kesematan lain “tsiqah”

Ibn Hibban : memasukannya dalam kitab at-Tsiqat.

Imam Ahmad, : “Sayyi’ al-hifdzi”,

Abu Hatim : “mahallu Yahya as-sidqu, yuktabu haditsuhu wa la yuhtajju bihi”, Imam Nasa’I : “laisa bi al-Qawwi” (Tahdzib al-Kamal, 31/236).

Kesimpulan dalil ini guncang, tetapi terlepas dari keguncangan dalil ini, dalil 1 yang shahihpun sebenarnya sudah menunjukkan adanya sunnah merapatkan kedua kaki ketika sujud, sehingga menepatkan dalil ini sebagai muttabi’ semakin memperkuat pendapat ini.

Kesimpulan sunnah ketika sujud antara kaki kanan dan kaki kiri lurus dirapatkan

Mari perhatikan pendapat para Ulama

  • Ibnu Utsaimin dalam Syarh Al-Mumthi’, 3;122 berkata, ‘Yang tampak dalam sunnah adalah bahwa kedua telapak kaki dirapatkan, maksudnya dirapatkan satu sama lain, sebagaimana terdapat dalam hadits shahih tatkala dia mencari-cari Nabi shallallahu alaihi wa sallam lalu tangannya menyentuh kedua telapak kakinya yang sedang ditegakkan saat dia sujud. Satu tangan tidak akan menyentuh kedua telapak kaki kecuali kalau keduanya dalam keadaan rapat.”

Penjelasan kedua

II. Ketika sujud antara kaki kanan dan kaki kiri lurus direnggangkan

Dalil 3 kalimat Kemudian tegak luruslah dalam keadaan berdiri, lalu sujud dan luruskan (sujudnya) menunjukkan adanya sayariat lurus dalam qiyam dan sujud

Dalil 4 kalimat Apabila beliau sujud, beliau merenggangkan kedua pahanya tanpa memikul beban perutnya. Menunjukkan Ketika sujud paha dengan perut renggang

Dalil 5 kalimat Ia melihat seorang lelaki yang shalat dengan merapatkan kedua kakinya. Ayahku lalu berkata, ‘orang itu menempelkan kedua kakinya, sungguh aku pernah melihat para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam shalat di masjid ini selama 18 tahun dan aku tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang melakukan hal ini, menunjukkan secara umum adanya merapatkan kedua kaki ketika qiyam, tidak memiliki contoh dari Rasulullah SAW.

Dalil 6 kalimat dan dalam posisi sujud itu beliau menghadapkan jari-jari kakinya ke arah kiblat menunjukkan lurus kedua kaki ke atas

Kesimpulan dalil ketika sujud antara perut dan paha,kaki kanan dan kiri renggang, yang berarti tidak rapat, hal ini berlaku ketika berdiri dan sujud, dan untuk jari-jemari kaki dihadapkan ke kiblat dan luruskan.

Mari perhatikan pendapat Ulama

  1. Imam An-Nawawi dalam Radhatut Thalibin, 1/259 Para Ulama Madzhab Syafi’iyyah mengatakan, dianjurkan untuk memisahkan kedua kaki. Al-Qadhi Abu Thib mengatakan, para Ulama Madzhab kami menganjurkan, jarak kedua kaki sekitar satu jengkal.

  2. Asy-Syaukani dalam Nailul Authar, 2/297 “Ungkapan merenggangkan kedua pahanya maksudnya adalah merenggangkan antara kedua pahanya, kedua lututnya, dan kedua telapak kakinya

III. Pendapat kami

Setelah menelaah berbagai dalil dan keterangan kami lebih cenderung kepada pendapat bahwa Ketika sujud antara perut dan paha,kaki kanan dan kiri renggang, yang berarti tidak rapat, hal ini berlaku Ketika berdiri dan sujud, dan untuk jari jemari kaki dihadapkan ke kiblat dan luruskan, dengan pertimbangan dalil merapatkan kaki Ketika sujud dla’if, hadits shahih imam muslim dengan kalimat فَوَقَعَتْ يَدِي عَلَى بَطْنِ قَدَمَيْهِmengartikan hingga tanganku menyentuh kedua telapak kakinya tidak tepat, karena masih ikhtimal, sementara dalil-dali yang menunjukkanadanya kelurusan dan perenggangan sungguh kuat.