SIMPAN KEDUANYA DI ATAS DADA

Dalil dan keterangan setelah takbiratul ihram simpan tangan kanan di atas tangan kiri dan letakan keduanya di atas dada.

Dalil 1

…عَنْ أَبِيهِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفَعَ يَدَيْهِ حِينَ دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ وَصَفَ هَمَّامٌ حِيَالَ أُذُنَيْهِ ثُمَّ الْتَحَفَ بِثَوْبِهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى…

Shahih Muslim 608 :…Dari Wail bin Hujr "Bahwasannya nya dia melihat Nabi ﷺ mengangkat kedua tangannya ketika masuk shalat, bertakbir." Hammam menggambarkannya, "Di hadapan kedua telinganya, kemudian melipatnya pada bajunya kemudian meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya…

Dalil 2

…عَنْ ثَوْرٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ طَاوُسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى يَدِهِ الْيُسْرَى ثُمَّ يَشُدُّ بَيْنَهُمَا عَلَى صَدْرِهِ وَهُوَ فِي الصَّلَاةِ

Sunan Abu Daud 648: …Dari Tsaur dari Sulaiman bin Musa dari Thawus dia berkata:"Rasulullah ﷺ meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri, kemudian menarik keduanya di atas dada ketika shalat."

Dalil 3

…عَنْ قَبِيصَةَ بْنِ هُلْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْصَرِفُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ وَرَأَيْتُهُ قَالَ يَضَعُ هَذِهِ عَلَى صَدْرِهِ وَصَفَّ يَحْيَى الْيُمْنَى عَلَى الْيُسْرَى فَوْقَ الْمِفْصَلِ

Musnad Ahmad 20961: Dari Qabishah bin Halb dari ayahnya, ia berkata: Saya melihat Nabi ﷺ menoleh ke kanan dan kekiri, dan saya melihatnya meletakkan tangan di atas dadanya. Dan Yahya meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dibagian atas persendian

Dalil 4

…عن عاصم بن كليب، عن أبيه، عن وائل بن حجر قال: «صليت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم، ووضع يده اليمنى على يده اليسرى على صدره»

Shahih Ibnu Khuzaimah 479: …Dari Ashim bin Kulaib, dari ayahnya, dari wail bin hajar, ia berkata, “Aku pernah melaksanakan shalat bersama Rasulullah ﷺ, beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri lalu diletakkan di atas dadanya.”

Dalil 5

…عَنْ زِيَادِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي جُحَيْفَةَ أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مِنْ السُّنَّةِ وَضْعُ الْكَفِّ عَلَى الْكَفِّ فِي الصَّلَاةِ تَحْتَ السُّرَّةِ

Sunan Abu Daud 645…Dari Ziyad bin Zaid dari Abu Juhaifah bahwa Ali radliyAllahu 'anhu berkata:"Termasuk dari sunnah adalah meletakkan telapak tangan di atas telapak tangan yang lain di bawah pusar dalam shalat."

Dalil 6

سنن أبي داوود ٦٤٦: …عَنْ ابْنِ جَرِيرٍ الضَّبِّيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُمْسِكُ شِمَالَهُ بِيَمِينِهِ عَلَى الرُّسْغِ فَوْقَ السُّرَّةِ

Sunan Abu Daud 646: …Dari Ibnu Jarir Ad Dlabbi dari ayahnya dia berkata: "Aku melihat tangan kanan Ali radliyAllahu 'anhu memegang tangan kirinya pada pergelangannya di atas pusar."

Dalil 7

Firman Allah SWT : Dalam QS. Al-An’am[6]: 125 / (QS. Hud[11]: 5) dan (QS. Al-A’raf[7]:2)

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

”Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”.

Dalil 1 kalimat meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya menunjukkan bahwa Rasulullah setelah mengangkat tangannya kemudian menyimpan tangan kiri di atas tangan kanan, dengan demikian menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri adalah syariat yang bersifat tsabat (kuat)

Dalil 2,3 dan 4 status dalil ini adalah hasan li dzatihi, berikut keterangan-keterangannya :

Dalil 2 rawi yang jadi perbincangan Thawus bin Kaisan dan Sulaiman bin Musa

Nama Lengkap : Sulaiman bin Musa

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kunyah : Abu Ayyub

Negeri semasa hidup : Syam

Wafat : 115 H

Komentar Ulama

Yahya bin Ma'in Tsiqah

Muhammad bin Sa'd Tsiqah

Ibnu Hibban mentsiqahkannya

Adz Dzahabi Ahadul aimmah

An Nasa'i laisa bi qowi

Kesimpulan status dalil ini mursal tabi`i

Dalil 3 rawi yang jadi perbincangan Simak

Nama Lengkap : Simak bin Harb bin Aus

Kalangan : Tabi'in kalangan biasa

Kunyah : Abu Al Mughirah

Negeri semasa hidup :

Wafat : 123 H

Komentar Ulama

Yahya bin Ma'in Tsiqah

Abu Hatim Ar Rozy shaduuq tsiqah

An Nasa'i Di haditsnya ada sesuatu

Ibnu Hibban Banyak salah

Adz Dzahabi Tsiqah

Adz Dzahabi Jelek Hafalannya

Kesimpulan dalil ini hasan

Dalil 4 Mu'ammal

Nama Lengkap : Mu'ammal bin Isma'il

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan biasa

Kunyah : Abu 'Abdur Rahman

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 206 H

Komentar Ulama

yahya bin Ma'in Tsiqah

Al Bukhari munkarul hadits

Ibnu Hibban disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Sa'd Tsiqah Katsirul Gholath

Ad Daruquthni Tsiqah banyak salah

Ibnu Hajar al 'Asqalani Shaduuq sayyiul Hifd

Kesimpulan dalil ini hasan

Kesimpulan keseluruhan dalil 1 tsabat

Kesimpulan dalil 2, 3 dan 4 semua dalil tidak ada yang tsabat (kuat), tetapi dalil 1 ( dalil yang tsabat) menunjukkan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri hal ini membutuhkan tempat Dimana meletakkanya, sehingga dalil 2 mursalnya dari thawus, dan dalil 3 serta 4 satu dengan yang lainnya saling menguatkan sehingga meletakkan tangan kiri di atas tangan kanan dan letak penyimpananya di atas dada dapat diterima sebagai hujjah.

Berikut pendapat Ulama

1. Al-‘Allamah Abu Thayyib Muhammad Syam Al-Haqq dalam Syarah Aunul Ma`Bud 3/389 mengatakan kesimpulan hadits ini (dalil 2) hasan li dzatihi, dan ini bisa menjadi hujjah sebagaimana hadits shahih. Maka tidak ada cacat dari hadits ini selain bahwa dia mursal dan yang mursal biasanya dipakai tanpa syarat menurut pendapat Abu Hanifah, malik dan ahmad (semoga Allah merahmati mereka). Sedangkan menurut Asy-Syafi’i Rahimahullah yang mursal ini bisa dipakai kalau dikuatkan oleh dalil lain yang bersanad tapi kualitasnya lebih baik, baik penguat ini musnad ataupun mursal pula.

Dalam masalah ini meletakkan tangan di atas dada sudah disebutkan dua hadits shahih (hadits no 3 dan no 4)…

Dalil 5 rawi yang jadi perbincangan adalah Abdur Rahman

Nama Lengkap : Abdur Rahman bin Ishaq bin Al Harits

Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan tua

Kunyah : Abu Syaibah

Negeri semasa hidup : Kuffah

Wafat :

Komentar Ulama

Ahmad bin Hambal munkarul hadits

Yahya bin Ma'in Dla’if

Ibnu Sa'd Dla’if

Ya'kub bin Sufyan Dla’if

Abu Daud Dla’if

An Nasa'i Dla’if

Ibnu Hibban Dla’if

Al Bukhari fihi nazhar

Abu Zur'ah laisa bi qowi

Abu Hatim Dla’iful hadits

Al 'Uqaili Dla’iful hadits

Al 'Ajli Dla’if

Ibnu Hajar al 'Asqalani Dla’if

Adz Dzahabi mereka mendla’ifkannya

Kesimpulan Dalil ini dla’if.

Dalil 6 rawi yang jadi perbincangan adalah jarir

Nama Lengkap : "Jarir, ayah dari Ghazlan"

Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan

Kunyah :

Negeri semasa hidup :

Wafat :

Komentar Ulama

Ibnu Hibban mentsiqahkannya

Adz Dzahabi Tidak Dikenal

Berikut pendapat Ulama

1. Abu Daud 1:274 No 757 berkata: Dan diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair "DI ATAS pusar". Abu Mijlaz mengatakan: "di bawah pusar". Dan di riwayatkan dari Abu Hurairah, namun sanadnya tidak kuat

2. Al-‘Alamah Abu Thayyib Muhammad Syam Al-Haqq dalam catatan kaki Syarah Aunul Ma`bud 3/387 sanad hadits ini dla’if, karena Ibnu Jarir Adh-Dhabbi majhul, namanya adalah Gazhwan ayahnya juga tidak diketahui (majhul).

Kesimpulan dalil ini dla’if

Kesimpulan dalil 1 sampai 6 Bahwa menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri adalah salah satu kaifiyat Rasulullah dan meletakkanya adalah di atas dada, hal ini sesuai dengan dalil-dalil yang berstatus shahih dan hasan li dzatihi, sementara menyimpan di atas pusar (tepat di atas pusar) dan di bawah pusar tidak memiliki dalil yang kuat (dla’if).

Keterangan Dalil 7 Setelah dipastikan bahwa menyimpan tangan kiri di atas tangan kanan dan meletakkanya di atas dada adalah bagian dari sunnah, tinggal sekarang kita mengetahui dada yang dimaksud. berikut penjelasannya

Dada dalam kamus bahasa Indonesia adalah bagian tubuh sebelah depan diantara perut dan leher. Berarti dada yang dimaksud adalah diantara perut dan leher, untuk lebih tepatnya kita lihat dalil 7, kalimat يَشْرَحْ صَدْرَهُ yang berarti melapangkan dada yang berarti melapangkan hati ketiga ayat ini mengungkapkan kalimat صَدْر bila melihat kalimat ini menunjukkan bahwa صَدْر yang dimaksud adalah hati bila merujuk pada posisi hati dalam tubuh manusia ia berada antara dada bawah dan di atas pusar maka kalimat صَدْر akan tepat bila diartikan di bawah antara dada bagian bawah dan pusar.

Kesimpulan simpan keduanya di atas dada adalah menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri dan meletakkanya di atas dada yaitu antara dada bagian bawah dan di atas pusar.

Mari perhatikan pendapat Ulama

1. Imam Muslim membuat bab meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada bagian bawah dada dan di atas pusar setelah takbiratul ihram dan meletakkanya keduanya di atas permukaan tanah lurus dengan kedua bahu ketika sujud (Syarah Imam Muslim 4/379)

2. A Hasan dalam pengajaran shalat cetakan XXXVI dipenogoro hal 216 mengatakan “hadits-hadits tadi semuanya lemah. Oleh sebab itu boleh kita pelukan tangan dimana kita suka lantaran itulah saya berkata dibagian pertama bahwa tempatnya diperut : dengan batas perut itu ialah dari bawah dada sampai ari-ari”.