SETELAH SEMUA TENANG (THUMA’NINAH) LANJUTKAN BACAAN RAKAAT BERIKUTNYA YAITU MEMBACA SURAT AL FATIHAH, MEMBACA AAMIIN DAN MEMBACA SURAT ATAU AYAT AL-QURAN
Dalil dan keterangan ketika melanjutkan rakaat berikutnya setelah tumaninah berdiri maka lanjutkan bacaan dengan membaca surat al fatihah, membaca aamiin dan membaca ayat atau surat dalam Al Quran
Dalil 1
…عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ …أَبُو قَتَادَةَ بْنُ رِبْعِيٍّ يَقُولُ …إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ اعْتَدَلَ قَائِمًا وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ…
Sunan Tirmidzi 280… dari Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; … Abu Qatadah bin Rib'i- ia berkata; …. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berdiri shalat selalu tegak dan berimbang lalu mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya.
Dalil 2
صحيح البخاري ٧٨٥: …فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُهُ …فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ…
Shahih Bukhari 785: … Maka berkatalah Abu Hamid As Sa'idi: "Aku adalah orang yang paling hafal dengan shalatnya Rasulullah SAW, jika shalat aku melihat …Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula…
Dalil 3
… عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي الظُّهْرِ فِي الْأُولَيَيْنِ بِأُمِّ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَفِي الرَّكْعَتَيْنِ الْأُخْرَيَيْنِ بِأُمِّ الْكِتَابِ وَيُسْمِعُنَا الْآيَةَ وَيُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مَا لَا يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ وَهَكَذَا فِي الْعَصْرِ وَهَكَذَا فِي الصُّبْحِ
Shahih Bukhari 734 : … Dari 'Abdullah bin Abu Qatadah dari Bapaknya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat Zhuhur membaca Al Fatihah dan dua surah pada dua rakaat pertama. Dan pada dua rakaat akhir membaca Al Fatihah, yang terkadang ayat yang beliau baca terdengar. Beliau memanjangkannya pada rakaat pertama, dan pada rakaat keduanya tidak sepanjang pada rakaat pertama. Beliau lakukan seperti ini juga dalam shalat 'Ashar, begitu pula pada shalat Shubuh."
Dalil 4
…عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ , قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَالَ: " {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] " , قَالَ: «آمِينَ» يَمُدُّ بِهَا صَوْتَهُ. …
Sunan Daruquthni 1253: …Dari Wail bin Hujr, ia mengatakan, "Aku mendengar apabila Nabi ﷺ membaca: 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin" beliau mengucapkan: 'aamiin' dengan memanjangkan suaranya."
Dalil 1 kalimat "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berdiri shalat selalu tegak dan berimbang menunjukan bahwa ketika berdiri posisikan tegak berdiri dan kedua kaki seimbang
Dalil 2 kalimat Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula menunjukkan bahwa selain posisi kaki tegak dan berimbang posisi punggung harus thuma’ninah
Dalil 3 kalimat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dahulu membaca al-fatihah dan satu surat dalam dua raka’at pertama dari shalat zhuhur dan ashar, dan terkadang memperdengarkan ayat menunjukkan dan beliau membaca al-fatihah pada dua raka’at yang lainnya menunjukkan Rasulullah membacanya alfatihah disemua rakaat dan ayat atau surat pada dua raka’at awal
Dalil 4 kalimat Nabi ﷺ membaca: 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin" beliau mengucapkan: 'aamiin' dengan memanjangkan suaranya." Menunjukkan bahwa setelah diakhir surat Al-Fatihah Rasulullah membaca aamiin.
Kesimpulan dalil setelah bangkit dari sujud kemudian langsung berdiri, posisikan tegak dan kedua kaki seimbang,serta tulang kembali kepada tempatnya dengan thuma’ninah, maka melanjutkan bacaan dimulai dari alfatihah, aamiin dan ayat atau surat dalam Al Quran.
Setelah semua tenang (thuma’ninah) lanjutkan bacaan rakaat berikutnya yaitu membaca surat al fatihah, aamiin dan membaca surat atau ayat al-quran adalah pada rakaat kedua dan seterusnya (sampai selesai rakaat) bacaannya dimulai dari alfatihah serta aaminn tanpa doà iftitah dan ta`awudz, dan untuk bacaan ayat atau surat dibaca pada dua rakaat awal saja.