TANGAN KANAN MEMEGANG PUNGGUNG TANGAN KIRI (KECUALI SETELAH DUA RAKAAT ATAU TASYAHUD)
Dalil dan keterangan bila ketika berdiri untuk melanjutkan rakaat berikutnya maka langsung memposisikan tangan kanan memegang tangan kiri (kecuali setelah dua rakaat atau tasyahud)
Dalil 1
صحيح البخاري ٥٧٨٢: …عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ …فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Shahih Bukhari 5782: … dari Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu ….Selanjutnya beliau bersabda: 'Jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudlu', lalu menghadap ke arah kiblat, setelah itu bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’'lah hingga kamu benar-benar ruku’' dan bangkitlah dari ruku’' hingga kamu berdiri tegak. Lalu sujudlah kamu hingga kamu benar-benar sujud, dan bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, setelah itu sujudlah hingga kamu benar-benar sujud, lalu bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, dan Kerjakanlahsemua hal tersebut pada setiap shalatmu….
Dalil 2
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا دَخَلَ فِى الصَّلاَةِ كَبَّرَ ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ ، وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ ، وَإِذَا قَامَ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ ورَفَعَ ذلكَ ابنُ عُمَر إلى نبيِّ اللهِ – صلى الله عليه وسلم -.
Shahih Bukhâri 739 dan Muslim 390: Sesungguhnya Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma biasanya jika hendak memulai shalatnya beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Jika hendak ruku’ juga mengangkat kedua tangannya. Jika beliau mengucapkan, ”Sami’allâhu liman hamidah” juga mengangkat kedua tangannya. Jika berdiri dari rakaat kedua juga mengangkat kedua tangannya. Ibnu Umar Radhiyallahu anhu memarfu’kannya kepada Nabi ﷺ .”
Dalil 3
صحيح ابن حبان ١٨٦٧: … فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ: أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،… مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ، رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يُحَاذِيَ بِهِمَا مَنْكِبَيْهِ …
Shahih Ibnu Hibban 1867:… Abu Humaid berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui shalat Rasulullah ﷺ.” … Bila beliau hendak bangun dari dua rakaat, beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu…
Dalil 1 kalimat 'Jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka sempurnakanlah wudlu', lalu menghadap ke arah kiblat, setelah itu bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian ruku’'lah hingga kamu benar-benar ruku’' dan bangkitlah dari ruku’' hingga kamu berdiri tegak. Lalu sujudlah kamu hingga kamu benar-benar sujud, dan bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, setelah itu sujudlah hingga kamu benar-benar sujud, lalu bangkitlah hingga kamu benar-benar duduk, dan Kerjakanlahsemua hal tersebut pada setiap shalatmu…. Menujukan bahwa raakaat berikutnya ketika berdiri kembali seperti rakaat pertama, dimana ketika berdiri menyimpan tangan kanan di atas tangan kiri
Dalil 2 memberi keterangan kaifiyat mengangkat kedua tangan dilakukan pada posisi sebagai berikut :
Takbîratul Ihram di rakaat yang pertama
Hendak ruku’
Ketika mengucapkan Samiallâhu liman hamidah setelah ruku’
Ketika berdiri dari rakaat kedua menuju rakaat ketiga
Dalil 3 memperkuat bahwa bangkit dari sujud mengangkat tangan hanya dilakukan setelah dua rakaat menuju rakaat ketiga
Dengan keterangan-keterangan yang telah disampaikan langsung memegang punggung tangan kiri (kecuali setelah dua rakaat atau tahiyat) adalah posisi bangkit dari sujud yang langsung kembali bersedekap tanpa mengangkat kedua tangan kecuali pada dua rakaat menuju rakaat ketiga atau attahiyat.