POSISI BADAN, TANGAN DAN KAKI KEMBALI PADA POSISI TAKBIRATUL IHRAM (SEMUA TULANG KEMBALI PADA TEMPATNYA), YAITU BADAN TEGAK BERDIRI, TANGAN DILABUHKAN KE BAWAH
Dalil 1
…عَلِّمْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا…
Shahih Bukhari 5782: … dari Abu Hurairah …Selanjutnya beliau bersabda: … Kemudian ruku’'lah hingga kamu benar-benar ruku’' dan bangkitlah dari ruku’' hingga kamu berdiri tegak…
Dalil 2
صحيح البخاري ٧٨٥: … فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُهُ إِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ ثُمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ …
Shahih Bukhari 785: … Maka berkatalah Abu Hamid As Sa'idi: "Aku adalah orang yang paling hafal dengan shalatnya Rasulullah SAW, … Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula…
Dalil 3
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ كَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا رَكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ وَإِذَا قَامَ مِنْ الرَّكْعَتَيْنِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَرَفَعَ ذَلِكَ ابْنُ عُمَرَ إِلَى نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَوَاهُ…
Shahih Bukhari 697: …Dari Nafi' bahwa Ibnu 'Umar ketika memulai shalat, dia bertakbir dengan mengangkat kedua tangannya, dan ketika ruku’ mengangkat kedua tangannya, dan ketika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' mengangkat kedua tangannya, dan ketika berdiri dari dua raka’at mengangkat kedua tangannya. Lalu Ibnu 'Umar mengatakan bahwa Nabi SAW melakukan seperti itu….
Dalil 4
…عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّهُ رَأَى مَالِكَ بْنَ الْحُوَيْرِثِ إِذَا صَلَّى كَبَّرَ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ …
Shahih Muslim 588:…Dari Abu Qilabah bahwa dia melihat Malik bin Al-Huwairits apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya…
Dalil 1 kalimat dan bangkitlah dari ruku’' hingga kamu berdiri tegak menunjukan agar bangkit dari ruku’ adalah dengan berdiri tegak, dan perintah untuk berdiri dan posisi tangan tidak dijelaskan harus kemana, tetapi i`tidal qo`iman menunjukkan posisi berdiri memulai shalat karena pada permulaan shalat adanya perintah mengangkat tangan berarti posisi tangan pasti di bawah, Kalimat I’tidal itu mutlak, harus tegak lurus, kemudian ada taqyid “I’TIDALA RAAKI’AN, I’TIDALA SAAJIDAN, I’TIDALA QAAIMAN”. karena setelah menghadap kiblat Rasulullah dinyatakan I’TIDALA QAAIMAN berdiri tegak tanpa sedekap, sedangkan pada waktu berdiri setelah ruku’ pun diperintah i’tidala qaaiman, maka pasti ini pun tanpa sedekap
Dalil 2 kalimat Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula menunjukan yang dimaksud berdiri tegak adalah mengembalikan semua tulang pada tempatnya semula begitu pula dengan posisi tangan kembali dilabuhkan
Dalil 3 Ibnu 'Umar ketika memulai shalat, dia bertakbir dengan mengangkat kedua tangannya, dan ketika ruku’ mengangkat kedua tangannya, dan ketika mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' mengangkat kedua tangannya, menunjukkan adanya kesamaan kaifiyat antara mengangkat tangan dan takbir antara takbiratul ihram dan bangkit dari ruku’, bila diartikan dikembalikan pada makna sebelum takbiratul ihram semua tulang dikembalikan pada tempatnya posisi tangan di bawah, karena bila kita melakukan salah satu kaifiyat takbiratul ihram yang sesuai hadits shahih
Dalil 4 yaitu kalimat Malik bin Al-Huwairits apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya menunjukan takbiratul ihram kemudian mengangkat tangan, artinya melabuhkan tangan sudah termasuk rangkaian awal shalat, setelah takbiratul ihram posisi tangan di bawah yang berarti kembali ketempat semula adalah dilabuhkan.
Kesimpulan posisi badan tegak berdiri adalah posisi sempurnanya berdiri dengan mengembalikan posisi tulang badan atau punggung dan tangan dilabuhkan ke bawah pada posisi berdiri seperti memulai takbiratul ihram.
POSISI BADAN, TANGAN DAN KAKI KEMBALI PADA POSISI TAKBIRATUL IHRAM (SEMUA TULANG KEMBALI PADA TEMPATNYA), YAITU BADAN TEGAK BERDIRI, TANGAN DILABUHKAN KE BAWAH adalah mengembalikan semua posisi ke tempat semula yaitu pada awal shalat dengan posisi badan yang tegak berdiri, tulang badan atau punggung menepati posisinya kembali serta kedua tangan dilabuhkan kembali.