POSISI KAKI TIDAK RAPAT DAN TIDAK DIRENGGANGKAN BERLEBIHAN SEUKURAN BAHU BAGIAN LUAR
Dalil dan keterangan ketika berdiri sebelum takbiratul ihram posisi kaki tidak rapat dan tidak direnggangkan berlebihan seukuran bahu bagian luar
Dalil 1 Firman Allah SWT dalam (QS. Al-Baqarah [2]: 238)
…حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ…
…Peliiharalah semua shalat (mu), dan pelihalalah shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu….
Dalil 2
صحيح البخاري ٧٨٥: …فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُهُ …فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ…
Shahih Bukhari 785: … Maka berkatalah Abu Hamid As Sa'idi: "Aku adalah orang yang paling hafal dengan shalatnya Rasulullah SAW, jika shalat aku melihat …Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula…
Dalil 3
…عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بِقَدَمِهِ
Shahih Bukhari 683:…Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Luruskanlah shaf-shaf kalian, sesungguhnya aku dapat melihat kalian dari balik punggungku." Dan setiap orang dari kami merapatkan bahunya kepada bahu temannya, dan kakinya pada kaki temannya
Dalil 4
…عَنْ عُيَيْنَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، قَالَ: كُنْتُ مَعَ أَبِي فِي الْمَسْجِدِ، فَرَأَى رَجُلًا صَافًّا بَيْنَ قَدَمَيْهِ، فَقَالَ: أَلْزَقَ إِحْدَاهُمَا بِالْأُخْرَى، لَقَدْ رَأَيْتُ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، مَا رَأَيْتُ أَحَدًا مِنْهُمْ فَعَلَ هَذَا قَطُّ
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 2/109: Dari ‘Uyainah bin Abdirrahman ia berkata, pernah aku bersama ayahku di masjid. Ia melihat seorang lelaki yang shalat dengan merapatkan kedua kakinya. Ayahku lalu berkata, ‘orang itu menempelkan kedua kakinya, sungguh aku pernah melihat para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam shalat di masjid ini selama 18 tahun dan aku tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang melakukan hal ini.
Dalil 1 Al-Quran 2: 238, menunjukkan bahwa berdiri untuk shalat harus dilandasi karena Allah SWT, yang harus dilakukan dengan khusyu
Dalil 2 kalimat Jika mengangkat kepalanya, beliau berdiri lurus hingga seluruh tulang punggungnya kembali pada tempatnya semula menunjukkan bahwa selain tegak posisi punggung harus thuma’ninah
Dalil 3 kalimat Dan setiap orang dari kami merapatkan bahunya kepada bahu temannya, dan kakinya pada kaki temannya menunjukkan Ketika berdiri itu renggang dan ukuran renggang dalam berdiri adalah seukuran bahu bagian luar
Dalil 4 kalimat orang itu menempelkan kedua kakinya, sungguh aku pernah melihat para sahabat Nabi Shallallahu ’alaihi Wasallam shalat di masjid ini selama 18 tahun dan aku tidak pernah melihat seorang pun dari mereka yang melakukan hal ini menunjukkan bahwa tidak ada atau tidak boleh merapatkan kedua kaki Ketika berdiri dalam shalat
Kesimpulan dalil lakukan berdiri dalam shalat karena Allah SWT dengan khusyu, berdiri tegak dengan thuma’ninah, posisi kaki Ketika berdiri adalah direnggangkan, tidak boleh rapat, jarak renggangnya adalah seukuran bahu bagian luar
Kesimpulan Posisi kaki Ketika berdiri dalam shalat tidak rapat tidak renggang berlebihan adalah posisi kaki yang ukurannya tidak boleh rapat tetapi renggang sesuai kenyamanan (thuma’ninah) dengan acuan bahu bagian luar.
Catatan tentang berdiri :
Adapun tentang posisi jari-jari kaki tidak ada dalil yang langsung memberikan gambaran kepada kita tentang hal ini, untuk itu kalaupun ada dengan dalil umum menghadap kiblat itupun hanya bersifat anjuran, bukan dalil, oleh sebab itu maka posisi jari dikembalikan kepada teks hadits umum dan dengan tidak melupakan thuma’ninahnya kita dalam qiyam (berdiri).